Berlatar di Pulau Hashima di Prefektur Nagasaki selama kebangkitan industri batu bara pada tahun 1955, cerita ini mengusung tema keluarga, persahabatan, dan cinta. Cerita ini kontras dengan era pascaperang, di mana orang-orang memiliki sedikit tetapi penuh mimpi, dengan Tokyo masa kini, di mana kelimpahan merajalela, tetapi kaum muda berjuang untuk meraih mimpi mereka.
